Puisi karya Chairil Anwar

Kepada kawan

Karya Chairil Anwar 


Sebelum ajal mendekat dan mengkhianat,

mencengkam dari belakang ‘tika kita tidak melihat,

selama masih menggelombang dalam dada darah serta rasa,

belum bertugas kecewa dan gentar belum ada,

tidak lupa tiba-tiba bisa malam membenam,

layar merah berkibar hilang dalam kelam,

kawan, mari kita putuskan kini di sini:

Ajal yang menarik kita, juga mencekik diri sendiri!

Jadi

Isi gelas sepenuhnya lantas kosongkan,

Tembus jelajah dunia ini dan balikkan

Peluk kucup perempuan, tinggalkan kalau merayu,

Pilih kuda yang paling liar, pacu laju,

Jangan tambatkan pada siang dan malam

Dan

Hancurkan lagi apa yang kau perbuat,

Hilang sonder pusaka, sonder kerabat.

Tidak minta ampun atas segala dosa,

Tidak memberi pamit pada siapa saja!

Jadi

mari kita putuskan sekali lagi:

Ajal yang menarik kita, ‘kan merasa angkasa sepi,

Sekali lagi kawan, sebaris lagi:

Tikamkan pedangmu hingga ke hulu

Pada siapa yang mengairi kemurnian madu!


Ulasan saya:

Puisi karya Chairil Anwar ini menyampaikan pesan agar kita selalu ingat bahwa kematian bisa datang secara tiba-tiba. Puisi ini juga menyampaikan pesan untuk mempersiapkan bekal ilmu yang bermanfaat, hidup dengan kejujuran, dan melakukan hal-hal yang bermanfaat dengan pengalaman hidup.

Popular posts from this blog

Puisi karya bung Karno aku melihat Indonesia

I like you